Jumat, 28 Maret 2014

ALAT PELINDUNG DIRI

Alat pelindung diri
            Peralatan pelindung adalah jenis alat pelindung yang dipakai saat bekerja. Peralatan yang biasa digunakan ditempat kerja diantaranya:
1.           Respirator
2.           Peralatan keamanan
3.           Pakaian pelindung
            Alat pelindung diri yang biasa digunakan dalam kerja adalah untuk melindungi bagian-bagian:
·      Mata
·      Muka
·      Kepala
·      Telinga
·      Kaki
·      Tangan dan lengan
·      Seluruh tubuh
 Pakaian PelindungPakaian pelindung didesain untuk mencegah kontak terhadap bahan kimia berbahaya. Yang termasuk pakaian pelindung adalah:
·      Kacamata
·      Pelindung wajah
·      Apron
·      Sarung tangan
·      Topi
·      Sepatu keselamatan kerja
·      Penutup telinga
 Sarung tangan
Sarung tangan yang tahan kimia dari berbagai macam bahan. Bahan pembuat sarung tangan akan menentukan jenis kimia apa yang dapat ditahan. Bahan pembuat tersebut juga menentukan bagaimana performa sarung tangan ketika kontak dengan bahan kimia.
Permeasi adalah istilah untuk laju (jumlah perwaktu) dari bahan kimia dapat menembus sarung tangan
Waktu tembus adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan waktu yang diperlukan oleh bahan kimia untuk menembus sarung tangan. Waktu tembus bisa hanya beberapa menit atau lebih dari 24 jam
Tabel Petunjuk penggunaan sarung tangan
Bahan
Butyl
Lapisan perak
Nitrill
Viton
Aseton
Asam nitrat
Toluena
Hijau
-
Merah
Hijau
Hijau
Hijau
Merah
Merah
Merah
Merah
-
Hijau
Keterangan:
Merah: jangan menggunakan sarung tangan ini
Hijau: baik jika sarung tangan ini dapat melindungi anda
Waspada bisa dipakai namun hanya untuk jangka waktu yang pendek
 Bahan sarung tangan dan kegunaannya
            Sarung tangan yang ada dipasaran bermacam-macam bahan pembuatannya, dari tiap jenis bahan sarung tangan itu dibuat maka akan mempunyai fungsi yang berlainan. Sarung tangan berdasarkan bahan pembuatannya meliputi:  
·      Sarung tangan kulit digunakan untuk melindungi dari panas yang ringan, benda-benda tajam, benturan.
·      Sarung tangan aluminium digunakan pada pengelasan dan dapur tinggi sebab dapat melindungi dari bahaya panas dan dingin
·      Sarung tangan dari serat aramid dibuat dari bahan sintetis tahan gores, iris dan nyaman dipakai
·      Sarung tangan dari bahan sistetis lainya,  biasanya digunakan untuk kepentingan kusus seperti tahan panas yang tinggi, tahan asam, iritasi
·      Sarung tangan dari bahan karet Butyl, digunakan untuk melindungi terhadap nitric acid, sulfuric acid, hydrofluoric, acid, red fuming nitric acid, rocket fuels, and peroxide.
·      Sarung tangan dari karet murni digunakan untuk melindungi pekerja dari kebanyakan larutan asam, basa dan garam
·      Sarung tangan Neoprene digunakan untuk melindungi  tangan terhadap cairan hidrolik, bahan bakar, alkohol, asam organik, dan basa
·      Sarung tangan karet Nitrile digunakan untuk melindungi dari cairan clor seperti tricloroetilene dan percloroetilene
Pakaian pelindung tubuh
Untuk melindungi tubuh dari bahan-bahan berbahaya atau panas maka tubuh perlu dilindungi. Peralatan yang biasa digunakan untuk melindungi tubuh:
·      Rompi
·      Jaket
·      Celemek
·      Baju potong
·      Baju ketat
            Bahan yang digunakan untuk pakaian pelindung tubuh:
·      Serat paperlike digunakan untuk melindungi dari debu
·      Katun atau wool digunakan untuk melindungi dari panas terhadap debu, goresan, benda kasar dan iritasi.
·      Itik digunakan untuk melindungi ketika membawa benda berat, tajam dan kasar
·      Kulit digunakan untuk melindungi dari panas dan kebakaran
·      Karet, karet olahan, neoprene, dan plastik digunakan untuk melindungi terhadap zat asam dan bahan kimia tertentu
 Pelindung telinga
            Ketika pekerja bekerja didalam industri dengan suara mesin ataupun peralatan yang bekerja secara langsung akan mempengaruhi terhadap konsentrasi bekerja. Jika suara tersebut melebihi ambang yang diizinkan maka bisa merusak alat pendengarannya.
Tingkat kegaduhan suara diukur dengan sauan desibel dBA. Jika suara yang kita dengarkan dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat frekwensi melebihi ambang maka kita harus menyediakan alat yang dipakaiuntuk meredamnya. 
Alat yang digunakan untuk melindungi telinga:
·      Single-Use earplugs, yang dibuat dari kapas berlapis lilin, berbentuk busa, wool fiberglas, pelindung telinga membentuk sendiri dan, ketika dimasukkan, bekerja sebaik earplug yang dibentuk.
·      Earplug yang dibentuk. Pemasangannya harus dipaskan sendiri secara profesional dan harus dibersihkan setelah dipakai.
·      Penutup telinga, memerlukan suatu tempat yang bersih di sekitar telinga. Tidak boleh ada kacamata, rambut, dan pergerakan mengunyah akan mengurangi nilai penutup.
 Pelindung kepala
            Pelindung kepala harus dikenakan oleh pekerja jika dimungkinkan:
·      Kemungkinan kejatuhan benda dari atas
·      Bekerja dekat dengan konduktor listrik
·      Kemungkinan terluka ketika membawa benda
            Penggunaan helm digunakan untuk melindungi pekerja, syarat yang harus dimiliki helm adalah:
·      Tahan benturan
·      Meredam kejutan yang menimpa
·      Anti air dan tidak mudah terbakar
·      Melekat pada kepala dan mudah disesuaikan
·      Tipe pelindung kepala
 Kekerasan helm dibagi menjadi tiga kelas:
·      Kelas A digunakan untuk perlindungan dari voltase, digunakan sebagian besar didalam
·      menambang, membangun konstruksi, pembuatan kapal,  usaha pemotongan kayu, dan memproduksi.
·      Kelas B digunakan pada lingkungan kerja listrik, berguna melidungi dari kejatuhan benda atau tegangan listrik tinggi dan kebakaran
·      Kelas C helm ini ringan dan digunakan untuk melindungi dari luka bukan dari sengatan listrik
Pelindung mata dan muka
            Pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari bahan-bahan berbahaya, benturan atau sinar yang bisa merusak mata secara fisik atau mengurangi ketajaman pandangan. Pelindung mata yang biasa digunakan di industri sebagai berikut:
1.           Kacamata bening, bingkai terbuat dari plastik bercampur karet dan kaca mata dari mika bersifat elastis dan ada yang kaku, pada tepi bingkai terdapat perisai sisi yang langsung menyatu tidak ada tangkai tetapi pada sisinya terdapat strip pengencang yang dilingkarkan dikepala digunakan untuk pekerjaan pembubutan, penggerindaan dan perkayuan. Kacamata ini ditunjukkan pada gambar no. 1, 2 dan 3  
2.           Kacamata bening, bingkai dan tangkai terbuat dari logam, plastik dan gabungan logam plastik sedangkan kacanya terbuat dari gelas dan pada sisinya terdapat perisai sisi ditunjukkan pada gambar no. 4, 5, dan 6
3.           Kacamata las asetelin. Binkai terbuat dari plastik dengan kaca berwarna berbentuk silinder digunakan untuk mengelas karbit dan kaca bening digunakan untuk proses pemotongan gambar no. 7
4.           Kacamata las listrik digunakan untuk pengelasan, kaca rangkap dua kaca luar bening digunakan untuk keamanan dan kaca dalam gelap digunakan untuk menyaring cahaya yang masuk dan menurunkan intensitas cahaya ke mata lihat gambar no. 8
5.           Kacamata las listrik dibuat dari bahan plastik dan kaca berbentuk kotak dan datar lihat gambar no. 9
6.           Pelindung muka, digunakan untuk melindungi muka kaca dari bahan plastik biasanya digunakan untuk pekerjaan pemotongan lihat gambar no. 10
7.           Helem pengelasan, digunakan untuk pengelasan dan melindungi muka dari percikan logam panas lihat gambar no.11
Safety shoes/sepatu keselamatan kerja
Sepatu keselamatan kerja  mempunyai ketahanan pengaruh tekanan terhadap jari kaki dan tahan panas pada alas kakinya yang melindungi  melawan terhadap permukaan pekerjaan panas yang umum diatap,  trotoar, dan industri pengecoran logam. Sepatu keselamatan juga dirancang untuk menjadi  secara elektris mendorong ke arah mencegah tersengat listrik statik pada area bahan peledak, atau nonconductive untuk  melindungi para pekerja dari tempat kerja resiko elektrik. 
Fungsi sepatu
            Sepatu keselamatan harus kokoh dan harus  tahan terhadap tekanan dan melindungi jari kaki, kura-kura kaki,  dan tahan panas. Semua sepatu kerja  harus mematuhi ANSI Z41-1967. 
Pemilihan sepatu harus berdasarkan pada kebutuhan pekerjaannya.
Untuk pekerjaan khusus sepatu keselatan kerja berhubungan dengan lingkungan listrik ada 2 yaitu:
1.           Conductive shoes/sepatu penghantar listrik digunakan untuk melindungi dari pengaruh listrik statis. Pekerja pada lingkungan bahan peledak atau lokasi tempat bahan peledak harus menggunakan sepatu konduktif untuk mengurangi resiko listrik statis.
2.           Nonconductive shoes/sepatu isolator digunakan untuk melindungi pekerja dari sengatan listrik tegangan 600V. Sepatu nonconduktif tidak boleh digunakan pada lingkungan bahan peledak
Respitator
            Adalah alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang mencakup wajah dan kepala.
Respirator digunakan ketika ditempat kerja terdapat bahan berbahaya yang tidak mungkin hilang dari udara yang dihirup.
            Penggunaan respirator tergantung pada:
1.           Jenis polutan yang dihadapi
2.           Berapa banyak polutan tersebut 
Jenis- jenis respirator yang umum digunakan dalam lingkungan kerja:
Respirator debu
            Respirator debu yang bisa digunakan meliputi:
1.           Masker debu melindungi dari bahaya debu kayu dan tidak beracun
2.           Masker debu tidak dapat melindungi dari polutan yang berasal dari semprotan seperti asbes, silika atau timbal
3.           Masker debu tidak dapat melindungi anda dari uap kimia atau asap rokok
            Syarat yang harus dimiliki masker debu:
1.           Masker debu harus memiliki dua tali pengencang
2.           Harus mempunyai dua pengencang hidung
3.           Harus disertifikasi oleh NIOSH untuk debu, dan asap
4.           Respirator pemurni udara (APR)
            Jenis filter yang digunakan:
1.           Filter mekanik untuk menyaring debu, dan asap logam. Filter ini tidak dapat menyaring uap dan gas.
2.           Filter kimia untuk menyaring gas beracun dan uap dari pelarut atau cat. Filter ini tidak dapat melindungi dari debu dan asap.
3.           Filter kombinasi menyaring debu, uap, asap, dan embun. Filter kombinasi ini tersedia untuk berbagai macam bahaya pada pernafasan. 
Respirator dengan pemasok udara
            Respirator dengan pemasok udara memberi udara bersih dari tangki atau melalui saluran udara. Digunakan jika anda bekerja pada temapat tertutup yang tidak punya cukup oksigen untuk bernafas.
            Cara pemilihan respirator yang sesuai adalah:
1.           Pemilihan respirator yang cocok akan mengurangi dampak dari akibat kerja pada kesehaan kita.
2.           Perusahaan harus mengecek apakah respirator anda pas sebelum dipakai
3.           Kesesuaian tiap respirator harus diuji tiap enam bulan
4.           Pemakai harus mengecek soal respirator pada wajah setiap kali dipasang.  
Memilih bentuk yang cocok
            Bentuk dan ukuran respiraator harus pas dengan baik pada wajah dan terasa nyaman. Jika kita menggoyangkan kepala, respiraator tersebut harus tetap ditempatnya.
Tes mutu respirator
            Ada dua jenis tes mutu respirator, tes ini untuk menguji kebocoran respirator disekitar wajah.
            Tes fit kuantitas adalah tes yang sederhana, bahan kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar respirator. Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan kimia tersebut.
            Tes fit kualitas menggunakan pelaratan elektronik untuk mengukur besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini adalah mengukur sebeerapa fitnya respirator tersebut, sehingga membuat kita bisa membandingkaan beberapa respirator dan memilih yang paling baik.
Selalu mengecek paking pada wajah
            Pengecekan kebocoran pada pemakaian respirator haarus dilakukan setiap kali memakai respirator.
Tes kebocoran positif, langkah yang dilakukan sebagai beerikut:
1.           Tutupi katup buang dengan telapak tangan
2.           Kembungkan masker dengan meniup secara perlahan. Tahan nafas
3.           Jika udara keluar dan masker kempis, kencangkan strap dan coba lagi
4.           Jika seal wajah berhasil menahan udara sehingga masker tetap kembung, respirator tersebut lulus kebocoran positif
Tes kebocoran negatif, langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.           Tutup filter sehingga udara tidak bisa dihisap melalui filter
2.           Sedot  udara dengan perlahan sehingga masker mengempis tahan nafas selama 10 detik
3.           Jika udara bocor dan masker mengembang kembali kencangkan strap dan coba lagi
4.           Jika udara tidak bocor dan masker tetap mengempis pada wajah, masker tersebut lulus tes kebocoran negatif. 
Keterbatasan respirator
·         Respirator tidak menghilangkan bahaya yang ada. Bahan kimia tersebut masih ada diudara dan masih membahayakan.
·         Respirator tidak melindungi kulit dari bahan kimia, atau baan tersebut masih bisa masuk kedalam tubuh melalui kulit.
·         Respirator membuat anda tidak nyaman, panas, dan tegang
·         Membuat respirator meningkatkan kemungkinan kecelakaan keeetika respirator ddipakai terlalu kencang sehingga mengganggu penglihatan dan pendengaran, menyulitkan gerakan dan bicara.
·         Pekrja yang menggunakan respirator harus dalam kondisi sehat.
·         Penggunaan filter usang dengan bahan kimia yang tidak sesuai sama saja dengan tidak menggunakan respirator. 
Menentukan CPC (Chemical Protective clothing)
            Dalam menentukan pakaian pelindung dari bahan kimia langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Evaluasi tempat kerja
·      Mengidentifikasi seluruh campuran bahan kimia yang digunakan
·      Menentukan susunan bahan kimia yang digunakan
2. Menentukan contoh CPC
CPC yang digunakan dapat digunakan sampel dan juga bahan kimia yang digunakan harus juga dipertimbangkan terhadap penggunaan CPC
3. Mengetes calon CPC
·      Menentukan besarnya pengaruh terhadap pembebasan gas beracun
·      Keefektivan pembebasan gas beracun
4. Memilih calon terbaik CPC     
            Dari data dapat ditentukan hasil yang terbaik dipilih
5. Memonitor penggunaan CPC ditempat kerja
Memonitor penggunaan CPC oleh pekerja dan memberikan alasan kenapa harus memakai CPC 
Landasan hukum
            Dalam UU no. 1 Tahun 1970 disebutkan dalam pasal 12, 13 dan 14 yang berbunyi:
Pasal 12. ayat b, c, d dan e
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
b.  Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c.  Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d.  Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e.  Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.
Pasal 13.
“Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan”.
Pasal 14. ayat c
Pengurus diwajibkan :
“Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja”.
3.1 Kesimpulan
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan:
1.           Peralatan pelindung diri digunakan untuk melindungi bahaya yang sewaktu-waktu menimpa pekerja.
2.           Peralatan yang biasa digunakan ditempat kerja diantaranya: respirator, peralatan keamanan, pakaian pelindung.
3.           Pakaian pelindung didesain untuk mencegah kontak terhadap bahan kimia berbahaya. Yang termasuk pakaian pelindung adalah: kacamata, pelindung wajah, apron, sarung tangan,  topi, sepatu keselamatan kerja, penutup telinga
4.           Respirator digunakan ketika ditempat kerja terdapat bahan berbahaya yang tidak mungkin hilang dari udara yang dihirup.
5.           Penggunaan respirator tergantung pada: jenis polutan yang dihadapi, berapa banyak polutan tersebut.
6.           Menentukan CPC (Chemical Protective clothing), evaluasi tempat kerja, menentukan contoh CPC, mengetes calon CPC, memilih calon terbaik CPC, memonitor penggunaan CPC ditempat kerja
             Saran
            Pada makalah ini penulis menyarankan:
1.           Teknologi yang canggih tanpa diimbangi adanya perilaku selamat dari pekerja tidak akan dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2.           Perlunya sosialisasi pentingnya pemakaian alat keselamatan kerja kepada pekerja dan di lingkungan sekolah terutama dibengkel
3.           Perlunya pengawasan dan tindakan dari perusahaan terhadap pegawai yang tidak mentaati peraturan diterapkan dengan ketat.
4.           Peran serta negara dalam membuat peraturan keselamatan kerja harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan peraturan tersebut.          


Daftar Rujukan

A Short Guide to the Personal Protective Equipment at Work Regulation 1992.

Cal/OSHA.2002.  Respiratory  protection in Workplace: A Practical Guide for Small Business of Employers. California: Department of Industrial Relations

Department of Labor Accupation Safety Health and Administration. 2000. Assesing the Need for Protective Equipment: A Guide for Small Business Employess. US: OSHA

LOHP. 2000. Pelatihan K3. Jakarta: LIPS

Roder, M. 1990. A Guide for Evaluation the Performance of Chemical Protective Clothing(CPC). Meghantown West Virginia: US Department of Health of Human Services




Tidak ada komentar:

Posting Komentar