Alat pelindung diri
Peralatan
pelindung adalah jenis alat pelindung yang dipakai saat bekerja. Peralatan yang
biasa digunakan ditempat kerja diantaranya:
1. Respirator
2. Peralatan keamanan
3. Pakaian pelindung
Alat pelindung diri yang biasa digunakan dalam kerja adalah untuk melindungi bagian-bagian:
· Mata
· Muka
· Kepala
· Telinga
· Kaki
· Tangan dan lengan
· Seluruh tubuh
Pakaian PelindungPakaian
pelindung didesain untuk mencegah kontak terhadap bahan kimia berbahaya. Yang
termasuk pakaian pelindung adalah:
· Kacamata
· Pelindung wajah
· Apron
· Sarung tangan
· Topi
· Sepatu keselamatan kerja
· Penutup telinga
1. Respirator
2. Peralatan keamanan
3. Pakaian pelindung
Alat pelindung diri yang biasa digunakan dalam kerja adalah untuk melindungi bagian-bagian:
· Mata
· Muka
· Kepala
· Telinga
· Kaki
· Tangan dan lengan
· Seluruh tubuh
· Kacamata
· Pelindung wajah
· Apron
· Sarung tangan
· Topi
· Sepatu keselamatan kerja
· Penutup telinga
Sarung tangan
yang tahan kimia dari berbagai macam bahan. Bahan pembuat sarung tangan akan
menentukan jenis kimia apa yang dapat ditahan. Bahan pembuat tersebut juga
menentukan bagaimana performa sarung tangan ketika kontak dengan bahan kimia.
Permeasi adalah istilah untuk laju
(jumlah perwaktu) dari bahan kimia dapat menembus sarung tangan
Waktu tembus adalah istilah yang
dipakai untuk menggambarkan waktu yang diperlukan oleh bahan kimia untuk
menembus sarung tangan. Waktu tembus bisa hanya beberapa menit atau lebih dari
24 jam
Tabel Petunjuk penggunaan sarung
tangan
Bahan
|
Butyl
|
Lapisan perak
|
Nitrill
|
Viton
|
Aseton
Asam nitrat
Toluena
|
Hijau
-
Merah
|
Hijau
Hijau
Hijau
|
Merah
Merah
Merah
|
Merah
-
Hijau
|
Keterangan:
Merah: jangan menggunakan sarung
tangan ini
Hijau: baik jika sarung tangan ini
dapat melindungi anda
Waspada bisa dipakai namun hanya
untuk jangka waktu yang pendek
Bahan sarung tangan dan kegunaannya
Sarung
tangan yang ada dipasaran bermacam-macam bahan pembuatannya, dari tiap jenis
bahan sarung tangan itu dibuat maka akan mempunyai fungsi yang berlainan.
Sarung tangan berdasarkan bahan pembuatannya meliputi:
·
Sarung tangan kulit digunakan untuk melindungi
dari panas yang ringan, benda-benda tajam, benturan.
·
Sarung tangan aluminium digunakan pada pengelasan
dan dapur tinggi sebab dapat melindungi dari bahaya panas dan dingin
·
Sarung tangan dari serat aramid dibuat dari
bahan sintetis tahan gores, iris dan nyaman dipakai
·
Sarung tangan dari bahan sistetis lainya, biasanya digunakan untuk kepentingan kusus
seperti tahan panas yang tinggi, tahan asam, iritasi
·
Sarung tangan dari bahan karet Butyl, digunakan
untuk melindungi terhadap
nitric acid, sulfuric acid, hydrofluoric, acid, red fuming nitric acid, rocket
fuels, and peroxide.
· Sarung
tangan dari karet murni digunakan untuk melindungi pekerja dari kebanyakan
larutan asam, basa dan garam
·
Sarung
tangan Neoprene digunakan untuk melindungi
tangan terhadap cairan hidrolik, bahan bakar, alkohol, asam organik, dan
basa
·
Sarung tangan karet Nitrile digunakan untuk melindungi dari cairan clor seperti
tricloroetilene dan percloroetilene
Pakaian pelindung tubuh
Untuk melindungi tubuh dari
bahan-bahan berbahaya atau panas maka tubuh perlu dilindungi. Peralatan yang
biasa digunakan untuk melindungi tubuh:
·
Rompi
·
Jaket
·
Celemek
·
Baju potong
·
Baju ketat
Bahan
yang digunakan untuk pakaian pelindung tubuh:
·
Serat paperlike digunakan untuk melindungi dari
debu
·
Katun atau wool digunakan untuk melindungi dari panas terhadap debu,
goresan, benda kasar dan iritasi.
·
Itik digunakan untuk melindungi ketika membawa
benda berat, tajam dan kasar
·
Kulit digunakan untuk melindungi dari panas dan
kebakaran
·
Karet, karet olahan, neoprene, dan plastik digunakan
untuk melindungi terhadap zat asam dan bahan kimia tertentu
Pelindung telinga
Ketika pekerja
bekerja didalam industri dengan suara mesin ataupun peralatan yang bekerja
secara langsung akan mempengaruhi terhadap konsentrasi bekerja. Jika suara
tersebut melebihi ambang yang diizinkan maka bisa merusak alat pendengarannya.
Tingkat
kegaduhan suara diukur dengan sauan desibel dBA. Jika suara yang kita dengarkan
dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat frekwensi melebihi ambang maka kita
harus menyediakan alat yang dipakaiuntuk meredamnya.
Alat yang digunakan untuk
melindungi telinga:
·
Single-Use earplugs, yang
dibuat dari kapas berlapis lilin, berbentuk busa, wool fiberglas, pelindung
telinga membentuk sendiri dan, ketika dimasukkan, bekerja sebaik earplug yang
dibentuk.
·
Earplug yang dibentuk.
Pemasangannya harus dipaskan sendiri secara profesional dan harus dibersihkan
setelah dipakai.
·
Penutup telinga,
memerlukan suatu tempat yang bersih di sekitar telinga. Tidak boleh ada kacamata,
rambut, dan pergerakan mengunyah akan mengurangi nilai penutup.
Pelindung kepala
Pelindung
kepala harus dikenakan oleh pekerja jika dimungkinkan:
·
Kemungkinan kejatuhan benda dari atas
·
Bekerja dekat dengan konduktor listrik
·
Kemungkinan terluka ketika membawa benda
Penggunaan
helm digunakan untuk melindungi pekerja, syarat yang harus dimiliki helm adalah:
·
Tahan benturan
·
Meredam kejutan yang menimpa
·
Anti air dan tidak mudah terbakar
·
Melekat pada kepala dan mudah disesuaikan
·
Tipe pelindung kepala
·
Kelas A digunakan untuk perlindungan
dari voltase, digunakan sebagian besar didalam
·
menambang, membangun
konstruksi, pembuatan kapal, usaha
pemotongan kayu, dan memproduksi.
·
Kelas B digunakan pada lingkungan kerja listrik,
berguna melidungi dari kejatuhan benda atau tegangan listrik tinggi dan
kebakaran
·
Kelas C helm ini ringan dan digunakan untuk
melindungi dari luka bukan dari sengatan listrik
Pelindung mata dan muka
Pelindung
mata digunakan untuk melindungi mata dari bahan-bahan berbahaya, benturan atau sinar yang bisa
merusak mata secara fisik atau mengurangi ketajaman pandangan. Pelindung mata
yang biasa digunakan di industri sebagai berikut:
1.
Kacamata bening, bingkai terbuat dari plastik bercampur karet dan kaca mata
dari mika bersifat elastis dan ada yang kaku, pada tepi bingkai terdapat
perisai sisi yang langsung menyatu tidak ada tangkai tetapi pada sisinya
terdapat strip pengencang yang dilingkarkan dikepala digunakan untuk pekerjaan
pembubutan, penggerindaan dan perkayuan. Kacamata ini ditunjukkan pada gambar
no. 1, 2 dan 3
2.
Kacamata bening, bingkai dan tangkai terbuat dari logam, plastik dan
gabungan logam plastik sedangkan kacanya terbuat dari gelas dan pada sisinya
terdapat perisai sisi ditunjukkan pada gambar no. 4, 5, dan 6
3.
Kacamata las asetelin. Binkai terbuat dari plastik dengan kaca berwarna
berbentuk silinder digunakan untuk mengelas karbit dan kaca bening digunakan
untuk proses pemotongan gambar no. 7
4.
Kacamata las listrik digunakan untuk pengelasan, kaca rangkap dua kaca luar
bening digunakan untuk keamanan dan kaca dalam gelap digunakan untuk menyaring
cahaya yang masuk dan menurunkan intensitas cahaya ke mata lihat gambar no. 8
5.
Kacamata las listrik dibuat dari bahan plastik dan kaca berbentuk kotak dan
datar lihat gambar no. 9
6.
Pelindung muka, digunakan untuk melindungi muka kaca dari bahan plastik
biasanya digunakan untuk pekerjaan pemotongan lihat gambar no. 10
7.
Helem pengelasan, digunakan untuk pengelasan dan melindungi muka dari
percikan logam panas lihat gambar no.11
Safety shoes/sepatu keselamatan kerja
Sepatu keselamatan kerja mempunyai ketahanan pengaruh tekanan terhadap
jari kaki dan tahan panas pada alas kakinya yang melindungi melawan terhadap permukaan pekerjaan panas
yang umum diatap, trotoar, dan industri pengecoran
logam. Sepatu keselamatan juga dirancang untuk menjadi secara elektris mendorong ke arah mencegah tersengat
listrik statik pada area bahan peledak, atau nonconductive untuk melindungi para pekerja dari tempat kerja
resiko elektrik.
Fungsi sepatu
Sepatu
keselamatan harus kokoh dan harus tahan
terhadap tekanan dan melindungi jari kaki, kura-kura kaki, dan tahan panas. Semua sepatu kerja harus mematuhi ANSI Z41-1967.
Pemilihan sepatu harus berdasarkan
pada kebutuhan pekerjaannya.
Untuk pekerjaan khusus sepatu
keselatan kerja berhubungan dengan lingkungan listrik ada 2 yaitu:
1.
Conductive shoes/sepatu penghantar listrik digunakan
untuk melindungi dari pengaruh listrik statis. Pekerja pada lingkungan bahan
peledak atau lokasi tempat bahan peledak harus menggunakan sepatu konduktif untuk
mengurangi resiko listrik statis.
2.
Nonconductive shoes/sepatu isolator digunakan untuk melindungi
pekerja dari sengatan listrik tegangan 600V. Sepatu nonconduktif tidak boleh
digunakan pada lingkungan bahan peledak
Respitator
Adalah
alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang mencakup wajah dan
kepala.
Respirator digunakan ketika
ditempat kerja terdapat bahan berbahaya yang tidak mungkin hilang dari udara
yang dihirup.
Penggunaan
respirator tergantung pada:
1.
Jenis polutan yang dihadapi
2.
Berapa banyak polutan tersebut
Jenis- jenis respirator yang umum
digunakan dalam lingkungan kerja:
Respirator debu
Respirator
debu yang bisa digunakan meliputi:
1.
Masker debu melindungi dari bahaya debu kayu dan tidak
beracun
2.
Masker debu tidak dapat melindungi dari polutan yang
berasal dari semprotan seperti asbes, silika atau timbal
3.
Masker debu tidak dapat melindungi anda dari uap kimia
atau asap rokok
Syarat
yang harus dimiliki masker debu:
1.
Masker debu harus memiliki dua tali pengencang
2.
Harus mempunyai dua pengencang hidung
3.
Harus disertifikasi oleh NIOSH untuk debu, dan asap
4.
Respirator pemurni udara (APR)
Jenis
filter yang digunakan:
1.
Filter mekanik untuk menyaring debu, dan asap logam.
Filter ini tidak dapat menyaring uap dan gas.
2.
Filter kimia untuk menyaring gas beracun dan uap dari
pelarut atau cat. Filter ini tidak dapat melindungi dari debu dan asap.
3.
Filter kombinasi menyaring debu, uap, asap, dan embun.
Filter kombinasi ini tersedia untuk berbagai macam bahaya pada pernafasan.
Respirator dengan pemasok udara
Respirator
dengan pemasok udara memberi udara bersih dari tangki atau melalui saluran
udara. Digunakan jika anda bekerja pada temapat tertutup yang tidak punya cukup
oksigen untuk bernafas.
Cara
pemilihan respirator yang sesuai adalah:
1.
Pemilihan respirator yang cocok akan mengurangi dampak
dari akibat kerja pada kesehaan kita.
2.
Perusahaan harus mengecek apakah respirator anda pas
sebelum dipakai
3.
Kesesuaian tiap respirator harus diuji tiap enam bulan
4.
Pemakai harus mengecek soal respirator pada wajah
setiap kali dipasang.
Memilih bentuk yang cocok
Bentuk
dan ukuran respiraator harus pas dengan baik pada wajah dan terasa nyaman. Jika
kita menggoyangkan kepala, respiraator tersebut harus tetap ditempatnya.
Tes mutu respirator
Ada
dua jenis tes mutu respirator, tes ini untuk menguji kebocoran respirator
disekitar wajah.
Tes fit kuantitas adalah tes
yang sederhana, bahan kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar
respirator. Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan
kimia tersebut.
Tes fit kualitas menggunakan
pelaratan elektronik untuk mengukur besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini
adalah mengukur sebeerapa fitnya respirator tersebut, sehingga membuat kita
bisa membandingkaan beberapa respirator dan memilih yang paling baik.
Selalu mengecek paking pada wajah
Pengecekan
kebocoran pada pemakaian respirator haarus dilakukan setiap kali memakai
respirator.
Tes
kebocoran positif, langkah yang dilakukan sebagai beerikut:
1.
Tutupi katup buang dengan telapak tangan
2.
Kembungkan masker dengan meniup secara perlahan. Tahan
nafas
3.
Jika udara keluar dan masker kempis, kencangkan strap
dan coba lagi
4.
Jika seal wajah berhasil menahan udara sehingga masker
tetap kembung, respirator tersebut lulus kebocoran positif
Tes
kebocoran negatif, langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Tutup filter sehingga udara tidak bisa dihisap melalui
filter
2.
Sedot udara
dengan perlahan sehingga masker mengempis tahan nafas selama 10 detik
3.
Jika udara bocor dan masker mengembang kembali
kencangkan strap dan coba lagi
4.
Jika udara tidak bocor dan masker tetap mengempis pada
wajah, masker tersebut lulus tes kebocoran negatif.
Keterbatasan respirator
·
Respirator tidak menghilangkan bahaya yang ada. Bahan
kimia tersebut masih ada diudara dan masih membahayakan.
·
Respirator tidak melindungi kulit dari bahan
kimia, atau baan tersebut masih bisa masuk kedalam tubuh melalui kulit.
·
Respirator membuat anda tidak nyaman, panas, dan
tegang
·
Membuat respirator meningkatkan kemungkinan
kecelakaan keeetika respirator ddipakai terlalu kencang sehingga mengganggu
penglihatan dan pendengaran, menyulitkan gerakan dan bicara.
·
Pekrja yang menggunakan respirator harus dalam
kondisi sehat.
·
Penggunaan filter usang dengan bahan kimia yang
tidak sesuai sama saja dengan tidak menggunakan respirator.
Menentukan CPC (Chemical Protective clothing)
Dalam
menentukan pakaian pelindung dari bahan kimia langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Evaluasi tempat kerja
·
Mengidentifikasi seluruh campuran bahan kimia
yang digunakan
·
Menentukan susunan bahan kimia yang digunakan
2. Menentukan contoh CPC
CPC yang
digunakan dapat digunakan sampel dan juga bahan kimia yang digunakan harus juga
dipertimbangkan terhadap penggunaan CPC
3. Mengetes calon CPC
·
Menentukan besarnya pengaruh terhadap pembebasan
gas beracun
·
Keefektivan pembebasan gas beracun
4. Memilih calon terbaik CPC
Dari
data dapat ditentukan hasil yang terbaik dipilih
5. Memonitor penggunaan CPC ditempat kerja
Memonitor
penggunaan CPC oleh pekerja dan memberikan alasan kenapa harus memakai CPC
Landasan hukum
Dalam
UU no. 1 Tahun 1970 disebutkan dalam pasal 12, 13 dan 14 yang berbunyi:
Pasal 12. ayat
b, c, d dan e
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk :
b. Memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua
syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di
mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.
Pasal 13.
“Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan”.
Pasal 14. ayat
c
Pengurus diwajibkan :
“Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan
pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap
orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja”.
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan:
1.
Peralatan pelindung diri digunakan untuk melindungi
bahaya yang sewaktu-waktu menimpa pekerja.
2.
Peralatan yang biasa digunakan ditempat kerja
diantaranya: respirator, peralatan keamanan, pakaian pelindung.
3.
Pakaian pelindung didesain untuk mencegah kontak
terhadap bahan kimia berbahaya. Yang termasuk pakaian pelindung adalah:
kacamata, pelindung wajah, apron, sarung tangan, topi, sepatu keselamatan kerja, penutup
telinga
4.
Respirator digunakan ketika ditempat kerja terdapat
bahan berbahaya yang tidak mungkin hilang dari udara yang dihirup.
5.
Penggunaan respirator tergantung pada: jenis polutan
yang dihadapi, berapa banyak polutan tersebut.
6.
Menentukan CPC (Chemical Protective clothing), evaluasi
tempat kerja, menentukan contoh CPC, mengetes calon CPC, memilih calon terbaik
CPC, memonitor penggunaan CPC ditempat kerja
Saran
Pada makalah ini
penulis menyarankan:
1.
Teknologi yang canggih tanpa diimbangi adanya perilaku
selamat dari pekerja tidak akan dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2.
Perlunya sosialisasi pentingnya pemakaian alat
keselamatan kerja kepada pekerja dan di lingkungan sekolah terutama dibengkel
3.
Perlunya pengawasan dan tindakan dari perusahaan
terhadap pegawai yang tidak mentaati peraturan diterapkan dengan ketat.
4.
Peran serta negara dalam membuat peraturan
keselamatan kerja harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat terhadap
pelaksanaan peraturan tersebut.
Daftar Rujukan
A Short Guide to the Personal Protective Equipment at Work Regulation
1992.
Cal/OSHA.2002. Respiratory protection in Workplace: A Practical Guide for Small Business of Employers. California:
Department of Industrial Relations
Department of Labor Accupation Safety Health and Administration. 2000.
Assesing the Need for Protective Equipment: A
Guide for Small Business Employess. US: OSHA
LOHP. 2000. Pelatihan K3.
Jakarta: LIPS
Roder, M. 1990. A Guide for
Evaluation the Performance of Chemical Protective Clothing(CPC). Meghantown
West Virginia: US Department of Health of Human Services
Tidak ada komentar:
Posting Komentar